Wednesday 11 July 2012

Merawat penyakit berak kapur


Beberapa gejala yang ditunjukkan oleh anak ayam yang terserang penyakit berak putih adalah :
1.    Lesu.MERAWAT PENYAKIT BERAK KAPUR
Merawat Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis.

2.    Nafsu makan berkurang.
3.    Pucat.
4.    Bulu menjadi kusut.
5.    Sayapnya menggantung.
6.    Mulut sentiasa berlendir.
7.    Kotorannya menjadi cair, berlendir dan berwarna putih.

Penyakit ini paling sering menyerang anak ayam yang baru saja menetas. Penyebarannya dapat terjadi melalui induk carrier, kontak langsung dengan ayam yang sedang sakit, mesin tetas, telur, darah, kotoran ayam, kandang dan lain sebagainya.
MENGELAKKAN AYAM DIJANGKITI PENYAKIT HAWAR AYAM
Penternak ayam kadang-kadang mendapati ayamnya berak kapur. Keadaan ini terjadi bila ayam tersebut dijangkiti penyakit hawar ayam.

Bagi mengelakkan ayam dijangkiti penyakit hawar ayam,
penternak ayam hendaklah mencincang bawang merah dan menggaulkannya dengan makanan ayam sebelum memberi ayam tersebut makan.

Penyakit berak kapur


PENYAKIT BERAK KAPUR @ PULLORUM

Penyakit pullorum dikenal dengan nama bacillary white diarrhea, white diarrhea adalah penyakit yang sudah lama terkenal di seluruh dunia peternakan, penyakit ini biasanya sering dan terjadi banyak kematian di mesin penetasan ( inkubator ) yang dapat mengakibatkan kerugian yang fatal terhadap sebuah perusahaan yang ayamnya terjangkit pullorum ini. Penyakit pullorum disebabkan oleh organisme non motile salmonella pullorum. Peternakan unggas kalkun, burung puyuh, bebek burung merpati dapat menderita dari penyakit pullorum juga. Ayam ras pedaging (atau yang biasa disebut dengan ayam broiler) lebih rentan terhadap penyakit pullorum ini. Penyakit pulorum menyerang organ pencernaan unggas.

Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
1.       Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.
2.       Secara horizontal terjadi melalui melalui telur tetas dari induk yang terkena berak kapur mesin tetas yang kurang bersih dapat menyebabkan telur-telur di dalamnya kemasukan kuman penyakit. tempat pakan, air minum dan kandang yang kurang bersih.

Gejala penyakit yang sering dijumpai pada ayam antara lain :
1.    Ayam menjadi pucat, lemah, lesu dan mudah mengantuk.
2.    Ayam kelihatan seperti kedinginan, bulunya menjadi kusam dan sering berdiri.
3.    Sayap terkulai kendur dan menggantung.
4.    Anak ayam yang terkena gejala penyakit berak kapur bergerombol dibawah lampu pemanas. Mata sering terpejam, sayap terkulai lemas dan posisi tubuh sering menunduk.
5.    Nafsu makan berkurang, kotoran yang keluar agak cair dan berwarna keputih-putihan seperti kapur. Oleh sebab itulah pullorum juga sering disebut dengan berak kapur.

Apabila tidak segera diobati pada hari ke 4 atau hari ke 11 ayam tersebut akan mati.penyakit berak kapur dapat menyerang ayam dari semua umur, namun lebih sering terjadi pada ayam umur 1 hari hingga 3 minggu. Pada masa-masa ini kematian yang terjadi cukup tinggi. bagian tubuh yang diserang adalah saluran pencernaan.Akibat-akibat yang ditimbulkan penyakit ini antara lain jantung dan empedu benjol-benjol serta banyak dijumpai adanya bercak-bercak putih. Kadang-kadang hati dan limpanya membengkak. kemampuan bertarung rendah. ayam yang sudah pernah mengidap penyakit ini, di dalam tubuhnya tetap terdapat bakteri salmonella pullorum sehingga kuarang baik jika digunakan sebagai bibit.

Pencegahan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu
1.    Peralatan harus selalu bersih bahkan kalau perlu disucihamakan. Telur tetas hendaknya dipilih dari induk yang benar-benar sehat. Mesin tetas sebelum digunakan harus disucihamakan dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang sudah parah dimusnahkan.
2.    Tidak mengambil induk jantan dan betina yang pernah terserang berak kapur.
3.     Dapat diberikan antibiotik untuk pengobatan. Pengobatan berak kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfonamide. Pemberian furazolidone pada anak ayam akan mengurangi angka kematian. Furazolidone diberikan melalui pakan dengan dosis 100 gram/ton pakan yang diberikan selama 2 minggu. Fumigasi pada incubator dan hatcer dengan uap formaldehyde dapat menekan penyebaran Salmonella pullorum dan memusnahkan residu infeksi di antara periode penetasan telur.